Tirai langit kadang penuh bintang,
kadang berawan, kadang terang bulan..,
Kadang cerah mentari yang kadang tak pernah bersama mengisi jiwa..
Bahasa kita kadang jiwa, kadang rasa, kadang kata,
kadang hati, juga emosi..
Mungkin hanya keterbatasan kita
yang belum mampu menguraikan rasa dalam kata dan bahasa..
kadang berawan, kadang terang bulan..,
Kadang cerah mentari yang kadang tak pernah bersama mengisi jiwa..
Bahasa kita kadang jiwa, kadang rasa, kadang kata,
kadang hati, juga emosi..
Mungkin hanya keterbatasan kita
yang belum mampu menguraikan rasa dalam kata dan bahasa..
17 komentar:
Keren tuh puisinya, menyentuh bgt di kalbu...hehehe :D
Pinter buat puisi ya...kapan2 minta buatin puisi tuk ce aku ya :D
wah puitis banget neh.
terkadang kata2 tidak perlu diraba, dimakna dan diurai hanya perlu sentuhan kalbu untuk merasa...
semangat yak!!
hhhmmmm....
nice poems....
love it!
unik memang,tapi dikala kita hanya bisa di satu sisi, tentu yang ada hanya ke-Bosanan semata.So.....Nikmati dan Syukur-in, karena dengan begitu kita bisa bertahan Hidup.
kepingan hati,
cuma bisa memandang, mendengar tak bisa menyentuh...arggghh...
Bagus...tapi sayangnya, saya tidak mengerti puisi mbak :)
ehm...bagus banget,kayknya dalem banget tuh ... ;)
diam terpaku saat baca puisnya.
meski begitu!!
meski kadang keadaan berganti dan tak seperti yang mampu terungkapkan
tapi tetap terkecap rindumu dalam debarku ^^
hehehehe..
lanjuttin dulu ah...
bicara soal kadang..
ya kadang ada bulan di balik jendela...
kadang pula ada senyum dikedipan bintang...
jangan terlalu nafsu pada kadang..
biarlah kadang...
menjadi sebuah misteri..
dan terkadang..
kadang adalah kejutan...
hehehehehehehe
wah mantab.. andai saya bisa berpuisi
selalu salut buat orang2 inspiratif yang jago bikin puisi :D..
slm knl ya
sama spt tirai langit begitupun kehidupan kita ya. kadang cerah, kadang mendung.
itulah sebenarnya hidup...
Salut untuk anda sahabat...
Salam Sukses Untuk Sahabat...
Seperti ending nya legenda Layla Majnun, alam dunia tak sanggup menampung 'rasa dan ikatan jiwa' mereka. Cinta mereka terlalu murni untuk di kandung dunia.
lidah hanyalah alat, sejatinya yg berbicara adalah hati, karenanya ... dua hati yg saling dekat, tidak butuh untaian kata, lirik mata dan rona wajah, cukup sudah memberi makna,
Posting Komentar